Ray Satria / Ray tujuhtujuh merupakan Cipman independent yang menganggap seluruh Komunitas Cipow yang ada di Nusantara adalah rumah tempat ia bernaung. Pria kelahiran Jakarta dengan ciri khas jenggot tebalnya ini mulai tertarik melirik cipow sejak pertengahan tahun 2017. Menurut Ray Satria, ketertarikan dirinya untuk merawat cipow, lantaran burung yang satu ini amat misterius, tidak mudah orang dapat menentukan jenis kelaminnya kecuali memang sudah berkicau.
Perjalanannya sebagai seorang Cipman yang tak kenal lelah ini, diawali saat dirinya memutuskan untuk mencoba merawat beberapa cipoh yang dibeli dari obyokan dikios burung. Dalam proses pembelajarannya, ia menemui berbagai kendala terutama kematian cipoh pada saat proses pengevoeran. Namun semangatnya tak sampai disitu, ia terus belajar dan memperhatikan prilaku cipoh dalam proses pengevoeran. Hingga pada suatu malam ia menyadari bahwa waktu yang paling tepat untuk mengganti makanan dalam proses pengevoeran yaitu pada saat malam hari.
Setelah berhasil menemukan teknik pengevoeran, Ray Satria yang kala itu masih sangat awam mengenai perawatan cipoh, terus menggali dan mempelajari karakter cipoh yang ia rawat. Dengan kesabaran dan semangat tanpa menyerah, dan melalui proses yang tidak sebentar, akhirnya ia berhasil mencetak seekor cipoh gacor, dan pada tahun 2018 pertama kali ia memberanikan diri untuk memulai gantang.
Namun perjuangannya tidak sampai disitu, sebab masih banyak PR yang harus diselesaikan. Karena untuk mencetak cipoh juara, menurutnya bukan hanya gacor melainkan mental untuk berani bertarung diatas gantangan.
Semenjak belajar mengenal Cipow, Semakin banyak orang-orang yang ia kenal, Cipow Mania Bekasi (CMB) merupakan grup pertama yang ia singgahi. Tidak cukup sampai disitu, Ray Satria yang penuh semangat terus memperdalam pengalaman dan meminta bimbingan dalam hal perawatan cipow dari berbagai tokoh Cipman diberbagai Komunitas Cipow. Hingga suatu saat perjuangannya membuahkan hasil, cipow yang ia rawat mulai dari nol menjadi salahsatu juara dalam liga gantangan cipow.
Sejak saat itu ia semakin cinta dan semakin akut mengidap virus cipoh, tak cukup hanya menggantang di satu tempat, pria supel yang memiliki ribuan kawan ini memberanikan diri mengunjungi komunitas cipow di berbagai daerah. Karena menurutnya, menggantang cipoh bukan melulu soal jadi juara melainkan silatuhrahmi pada cipman secara langsung.
Hingga saat ini, April 2020, ada sekitar 10 Komunitas cipow telah ia datangi, namun tidak cukup sampai disitu, selama hayat masih dikandung bandan dirinya akan terus melangkah walau hanya sekedar bersilaturahmi bersama seluruh Komunitas Cipow yang ada di Nusantara.