Cas Sirtu Jantan Dengan Sirtu Betina

Cas Cipoh Jantan Dengan Betina, Awas!! Jangan Salah Kaprah

Posted on

Narasumber : Asep Supriyadi, Danang Cahyadi, Satria – Komunitas Cipow Tangerang (KCT)

Banyak persepsi yang dikatakan ketika Cipman melakukan Cas cipoh jagoannya dengan betina, beberapa cipman mengatakan agar burung cipoh dirumah selalu rajin berkicau maka dampingkan dengan betina agar saling bersahutan, beberapa cipman lain juga ada yang berpersepsi bahwa untuk menurunkan birahi cipoh maka lakukan pengecasan dengan betina, pendapat lain mengatakan agar tampil ngotot cipoh harus sering di cas dengan betina.

Karena banyaknya persepsi yang terkadang menjadi simpang-siur, maka cipman.com menghadirkan 3 Narasumber sekaligus yang dikonfirmasi ditempat berbeda. Perlu diketahui sebelumnya, ketiga narasumber merupakan anggota  Komunitas Cipow Tangerang yang aktif menggantang sejak berdirinya Komunitas Cipow Tangerang, serta sudah eksis merawat cipoh lebih dari 5 Tahun, sehingga informasi yang kami dapat akan lebih kredibel.

Ketiganya kami ajukan pertanyaan yang sama menurut pengalamannya masing-masing yaitu Bagaimana pendapat mengenai Manfaat Pengecasan Cipoh Jantan Menggunakan Cipoh Betina dan Apa Efek Yang Ditimbulkan Dari Istilah Pengecasan Tersebut, dan berikut ini adalah jawabannya.

Menurut Danang Cahyadi, meski banyak Cipman berpendapat Pengecasan Cipoh dapat menurunkan birahi jantan, namun pada praktiknya malah akan membuat Cipoh jantan semakin birahi “Alangkah baiknya pengecasan dilakukan hanya untuk burung-burung bahan, agar burung bahan tersebut dapat segera buka birahi”

Danang Juga mengatakan jika cipoh jantan terlalu sering di cas, maka berefek cipoh hanya akan mengeluarkan suara monoton atau suara birahinya “Ketika jagoan anda di tempel dengan betina, maka efeknya adalah keluarnya 3 suara khas pemanggil betina yaitu ngetir, nyipow ataupun ngerek ngleker” Tukasnya.

Selain itu Danang juga menegaskan, menurutnya cipoh yang sudah gacor bermental gantangan, tidak perlu lagi memakai betina, kecuali dengan catatan jagoan kita dominan hanya memiliki 3 suara khas yang ia sebutkan.

Ditempat terpisah dengan pertanyaan yang sama, Asep Supriadi mengatakan fungsi pengecasan lebih pada menaikan birahi cipoh, khususnya untuk cipoh yang dalam kondisi mandek “Jika burung dalam keadaan mandeg atau tidak aktif seperti biasanya, maka dapat dilakukan penempelan dengan betina, caranya bisa menggunakan sangkar terpisah atau dicampurkan dalam satu sangkar” Ujarnya.

Namun menurutnya hal yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu sering melakukan hal tersebut, karena akan berdampak burung full birahi “Cukup dilakukan maksimal 2kali dalam seminggu” Ungkapnya.

Sedangkan untuk efek nya tidak berbeda jauh seperti yang diungkapkan Danang. Menurut Asep, burung akan lebih dominan mengeluarkan suara satu ketukan “Efek negatif nya burung kita bisa full birahi dan hanya bisa mengeluarkan satu ketukan contohnya ciiiiiiipau” Imbuhnya.

Ditempat berbeda, hal senada juga dikatakan Satria dengan pertanyaan yang sama, menurutnya pengecasan cipoh dengan metode penempelan dengan betina dilakukan agar cipoh dapat buka suara terutama untuk cipoh bahan atau cipoh yang macet bunyi. “Jika cipoh betina di pertemukan pada burung macet atau burung bahan, fungsi nya untuk bongkar suara cipoh yang di cas, Tapi jika cipoh betina dipertemukan dengan burung yang memang sudah fighter, Gunanya agar burung jantan lebih ngotot saat berkicau” Ujarnya.

Namun tak lepas dari permasalahan, menurut Satria juga tidak baik terlalu sering melakukan pengecasan yang berefek cipoh akan mengalami birahi berlebih yang berdampang kurangnya variasi suara yang ia keluarkan, “Untuk solusi berlebihnya birahi cipoh dapat diberikan Ekstra Fooding (EF) berupa mentimun atau pepaya, namun jika burung tidak suka EF tersebut bisa dilakukan penyemprotan malam untuk menstabilkan birahinya” Ungkap Satria.